Senin, 03 Desember 2012

Angka Peroksida

Mutu dari suatu minyak dapat diketahui dari rasa dan aromanya . Salah satunya adalah ketengikan atau adanya peroksida . Peroksida merupakan suatu tanda adanya pemecahan atau kerusakan pada minyak karena terjadi oksidasi (kontak dengan udara) yang menyebabkan baularoma tengik pada minyak .Ukuran dari ketengikan dapat diketahui dengan menentukan bilangan peroksida . Semakin tinggi bilangan peroksida maka semakin tinggi pula tingkat ketengikan suatu minyak (ASA .2000) . Penentuan bilangan peroksida dilakukan dengan cara titrasi yang menggunakan larutan tio sulfat 0.02 N sebagai penitar . Prinsip dari bilangan peroksida adalah : senyawa dalam lemak (minyak) akan dioksidasi oleh Kalium lodida (KI) dan lod yang dilepaskan dititar dengan tio sulfat . Tujuan dalam penulisan ini adalah melakukan penentuan bilangan peroksida dalam minyak .

 CARA KERJA

Campuran larutan asetat-alkohol clan kloroform (20 :20 :55) . Larutan tiosulfat 0.02 N. Larutan KI (kalium lodida) jenuh . Larutan indikator amilum/kanji/lod, Neraca kasar, pipet ,erlemeyer 250 ml bertutup asah. gelas ukur ,seperangkat alat titrasi . Campuran larutan asetat, alkohol dan kloroform (20 :20 :55) yaitu dengan mencampurkan 20 ml asam asetat glasial + 20 ml alkohol 96% + 55 ml kloroform . Larutan KI jenuh: Serbuk KI (Kalium lodida) dimasukkan ke dalam 10 ml air suling . diaduk . clan ditambahkan lagi KI sampai jenuh . Larutan tiosulfat 0.02 N yang distandarisasi dengan tepat . Larutan ini dibuat dengan mengencerkan larutan tiosulfat 0. I N . Tiosulfat 0.1 N : 24.82 gram  tiosulfat (Na2 S20; 5H20) dilarutkan dengan air suling (yang sudah dididihkan dan didinginkan hingga suhu kamar) dengan volume 1000 ml . tambahkan 0.1 gram Na2CO3 (Tiosulfat) 0.02N : dipipet 200 ml tiosulfat 0.1 N dan diencerkan dengan air suling sehingga volume 1000 ml dalam labu ukur . Larutan indikator kanji/ amylum. dibuat dengan melarutkan 1 gram kanji (yang larut dalam air) ke dalam labu ukur 100 ml ,kocok rata dan tambahkan kurang lebih 90 ml air suling mendidih, aduk rata lalu dinginkan hingga suhu ruang .
Metode
Ditimbang secara tepat 5 .0 gram sampel minyak ke dalam erlermeyer 250 ml yang bertutup asah . Kemudian 30 ml campuran larutan asetat . alkohol dan kloroform (20 :20 :55) . ditambahkan dan dikocok hingga larut . Lalu ditambahkan 1 ml KI jenuh . dibiarkan di tempat gelap selama 1/2 jam , sambil sekali-kali larutan digoyang dan ditambahkan 50 ml air suling . Campuran tersebut dititrasi dengan larutan tiosulfat 0.02N .Titrasi harus dilakukan secara cepat. sampai warna kuning hampir hilang (kuning muda) . Ditambahkan Larutan indikator kanji sebanyak 0.5 ml dan titrasi diteruskan . Erlermeyer digoyang secara cepat sampai mendekati titik akhir yaitu warna biru gelap menghilang . Penentuan pada blanko juga dilakukan dan setiap penentuan sample dan blanko dilakukan secara duplo . (ASA . 2000) .
Perhitungan
Bilangan peroksida : (ml Tio) x N . Tio x 0 .008/ g x 100
Keterangan
Bilangan peroksida : kadar dalam ppm
ml Tio : titran Tio (ml sampel - ml blanko)
N : Normalitas Tiosulfat
0 .008 mg setara O2
100 :100%
g : berat sampel (gram)

Minyak/lemak dioksidasi dari ikatan rangkapnya menyebabkan lemak lebih kental dan keras . Reaksi oksidasi adalah : pada atom karbon dekat ikatan rangkap yang menghasilkan hidroperoksida.  Kemudian dari hidroperoksida terbentuk keton atau aldehida yang tak jenuh.
Hasil oksidasi lemak mempunyai bau dan rasa yang tidak disenangi manusia atau ternak . Oksidasi lemak dapat berjalan lebih cepat dengan adanya logam seperti tembaga (Cu) . besi (Fe) atau penyinaran dengan sinar ultra violet . Oksidasi dari asam-asam lemak jenuh menghasilkan keton-keton dengan rasa manis dan bau keras yang disebut ketengikan keton.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Poll